Filosofi kata Cinta (membangun taman kehidupan, dari akhir kisah hidup dan awal dari kisah hidup yang terhidupkan)


Cinta merupakan kata yang sangat reflektif, berasal dari bahasa sanskerta. Dalam pemaknaannya berarti pikiran, kecemasan, kepedulian, dan pertimbangan. Banyak penyair menafsirkannya kedalam lantunan syairnya.  kataku,”Cinta adalah rasa takjub dan terpukau terhadap suatu eksistensi wujud atau zat.

Kata pujangga, dalam bahasa milenialnya LOVE. kemudian bertanyaku, Mengapa love punya empat huruf ? karena tiap-tiap hurufnya ibarat tiang rumah, jarak tak saling berdekatan tapi saling menyangga. Pada hakikatnya cinta saling menjaga dan saling memberi.

Jika cintamu untuk eksistensi wujud manusia, maka cinta itu tidak cukup dengan menyatakan tapi harus mampu menyatukan. tidak dengan menanggalkan lalu meninggalkan. Jangan kejar fisik, cantik, ganteng/gagahnya seseorang, jujur anda akan lelah. Pinjam saja namanya untuk didiskusikan disepertiga malam, sebab Tuhan akan selalu menjawab Doa-doamu.

Jika cintamu untuk eksistensi Zat, maka jadikan hatimu sebagai rajanya, pikiran sebagai panglimanya, dan Doa sebagai senjatanya. Sebab tuhan tak pernah berkata temukan aku pada tatanan eksperiensial, melainkan pada tatanan intuitif. (hatimu yang berucap kawan) kataku,”sudahi perdebatan panjang mempertanyakan tuhanmu, sebab yang Kuasa bukan hamba”. (sesungguhnya Allah lebih dekat dari urat nadimu).

Banyak yang keliru terhadap cinta, Ia menafsirkan pada satu sisi. Ingat kawan hidup di muka bumi atas dasar dualisme, lillah lawannya lelah, dan lelah lawannya lillah. Jika engkau mencintai manusia maka tolong juga cintai pencipta. (habluminallah dan habluminannas) Jangan kau gadaikan akhiratmu hanya karena kehidupan dunia, berdamailah terhadap dirimu sendiri dengan demikian akan melahirkan satu keabadian rasa pada satu hati.

Cinta yang pasti terhadap Tuhan adalah mati. Karena hidup bukan untuk hidup, hidup bukan untuk mati, tetapi mati adalah awal dari hidup. Kematian bukanlah akhir dari sebuah kehidupan, bukan pula kepergian yang tak kembali. Kematian adalah bertemunya akhir kisah hidup dan awal dari kisah hidup yang terhidupkan. 

Cinta yang pasti terhada manusia adalah ketika bertemunya aku dan kau, dari diri yang hilang menjadi satu cahaya yang merangkum semua hukum, kerinduan kesedihan,kebersamaan, pertemuan, perpisahan, kehidupan, dan kematian. Aku percaya tak satupun perempuan yang dicipta sempurna di muka bumi, tetapi diantaranya ada yang mempesona. Kuharap kelak engkaulah yang mempesonai aku hingga hatiku berbisik I LOVE YOU?. Tetapi hari ini masih kukatakan cinta kita harus bertuhan maka semuanya akan cie-cie pada waktunya.

Ketika membahas cinta terhadap manusia, maka hal yang paling berpotensi untuk kita pikir adalah lawan jenis. Itu adalah kewajaran sebab sengaja Tuhan menciptakannya untuk menjadi pelengkap satu sama lain. Pesanku terhadap lelaki,”wanita itu suci seperti sajadah dimana diatas merekalah sosok laki-laki beribadah, tempat membasuh peluh ketika lelah, dan tempat menyuplai semangat baru ketika jatuh.” Pesanku terhadap perempuan,” kita dicipta bukan untuk saling beradu siapa yang lebih maju, tapi mendoakan dalam buah doa yaitu doa cinta. Engkau adalah makhluk lemah tapi juga melemahkan, dan ditanganmulah masa depan kami (lelaki) tercipta”.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Filosofi kata Cinta (membangun taman kehidupan, dari akhir kisah hidup dan awal dari kisah hidup yang terhidupkan)"

Posting Komentar