Menebus Budi Kepada Sang Pencerah Pembebas Kegelapan "Tanpamu Apa Jadinya Aku" (Filosofi Murid dan Guru)
Bagaimana gelas akan terisi jika posisinya lebih tinggi dari teko?? kataku, ini adalah sebuah filosofi tentang Guru dan Murid. Sang pencerah pembebas kegelapan menuju pencerahan. perlu sekiranya kita menebus budi tanpa menggusurnya. kawan, kita harus memerangi kejahatan yang disebabkan oleh akal budi. kembalilah katakan padanya "Tanpamu apa jadinya aku". jika hari ini engkau seorang prof, jika hari ini engkau seorang insinyur, jika hari ini engkau seorang yang berpangkat, dan sekalipun engkau pemimpin suatu Negeri. sekali lagi apa jadinya dirimu tanpa gurumu.
Ujarku, berucap syukur pada-nya sepanjang jalan yang terus menyerta. bagaimana tidak, Ia adalah garam bagiku. sekalipun disimpan didapur tetapi masakan tak ada artinya tanpa campurnya. begitu pula Guru terkadang selalu dilupakan tapi tanpa mereka garis hidup tak ada artinya. tak sedikit yang melawan, dan bahkan menyakiti. Konsepnya sederhana katanya kita sederajat sebagai ciptaan Tuhan, Serta munculnya kekuatan UU tentang HAM. sehingga tak sedikit diluar sana seorang Murid memukul Guru, memaki, membentak, dan sebagainya. inginku berkata kasar, semoga azab menghampirimu.
Kawan, milikilah sayap yang pasti! bebaskan dirimu terbang jauh dan nikmati sesukamu, tetapi ingat jika suatu saat engkau hinggap pada ranting yang besar tolong menoleh kebawah saksikan betapa hebatnya orang yang telah menyuplai ilmu kedalam dirimu. Mereka tak pernah berharap lebih, tak pernah berkata bayarlah aku atas jasaku, dia hanya penuh harap lahirnya generasi pencipta yang akan mengharumkan indonesia dengan karya-karyanya. Karena Negeri ini akan terus maju dan bersaing, sesuai permintaan bapak proklamator Negeri ini "berikan aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia".
Guru adalah yang menghidupkan pengetahuan, meski mereka tidak pada kebenaran yang absolut karena murid bukan kerbau yang harus serba menurut, pengetahuan bukan ayat-ayat penuh dogma, ilmu adalah konsep untuk menuntaskan persoalan. siswa niscaya akan haus pengetahuan dan ijazah tak akan pernah mampu mengakhiri proses pembelajaran. yang salah adalah ketika seorang Murid tidak punya etika terhadap Gurunya. (terima kasih Guruku) SMA Negeri 4 Sinjai
0 Response to "Menebus Budi Kepada Sang Pencerah Pembebas Kegelapan "Tanpamu Apa Jadinya Aku" (Filosofi Murid dan Guru)"
Posting Komentar